Selasa, 10 Maret 2009

Jumat, 09 Januari 2009

Kenapa Kita

Tuhan bisa
menciptakan manusia dimuka bumi ini
hanya dengan satu suku bangsa,
satu pemahaman, satu ideologi,
tapi Tuhan tidak melakukan itu

Lantas bagaimana mungkin ,
kita lantas memaksa manusia lain
harus sama dengan kita?....

Senin, 15 Desember 2008

Tuhan mengikuti persangkaan hamba-Nya

"Sebenarnya seorang manusia adalah apa yg ia pikirkan" -James Allen.
Nick Sitzman adalah seorang pekerja rel kereta api yg masih muda & ambisius. sehat & kuat. Ia bereputasi pekerja keras yg rajin & punya isteri yg menyayangi serta 2 orang anak & banyak teman.
P d suatu hari musim panas, kru kereta api diberitahu bahwa mereka boleh pulang satu jam lebih awal utk merayakan ulang tahun mandor mereka. Ketika sedang melakukan pemeriksaan terakhir pd gerbong kereta, Nick tak sengaja terkunci dlm sebuah gerbong
pendingin. Ketika sadar para pekerja yg lain sudah meninggalkan lokasi, Nick mulai panik.
Ia gedor2 pintu & berteriak sampai kepalanya berdarah & suaranya serak, tp tdk ada yg mendengarnya. Dgn pengetahuannya ttg "angka & kenyataan", ia perkirakan suhunya nol derajat. P ikiran Nick adalah 'jk tdk bisa keluar, aku akan mati beku di sini'. Krn ingin isteri & keluarganya tahu persis apa yg terjadi padanya, Nick cari sebuah pisau & mulai ukir kata2nya di atas lantai kayu,"Dingin sekali, badanku mulai mati rasa. Jk saja aku t id ur. Ini mungkin pesan terakhirku."
Keesokan paginya, para kru buka pintu tebal gerbong pendingin itu & temukan Nick tewas. Autopsi memperlihatkan setiap tanda fisik tubuhnya menunjukkan ia mati kedinginan. P adahal unit pendingin gerbong itu tdk berfungsi & suhu di dlm adalah 12 derajat celcius. "Nick telah bunuh dirinyaa sendiri dgn kekuatan pikirannya sendiri".
Jk tdk hati2, Anda bisa bunuh diri sendiri- tdk langsung spt Nick, tp sedikit demi sedikit, hari demi hari, sampai Anda per-lahan2 matikan kemampuan alami u/ capai impian Anda.
===
"Tuhan mengikuti persangkaan hamba-Nya (Al-Hadits)" , yg sekarang banyak orang menyebutnya 'Believe System'.

Baju Lusuh dan Havard University



Artikel ini kiriman dari Indra Gunawan, yang dapet dari temannya, temannyapun dari temannya juga dan terus dan terus kita saling menyebarkan cerita guna mendapatkan kebaikan dari cerita-cerita tersebut. semoga.....

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston , dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University .

Sesampainya disana sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.
"Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut.
"Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat.
"Kami akan menunggu," jawab sang Wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak.
Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.
"Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard.
Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka.
Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.
Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini. bolehkah?" tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. "Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan."
"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat,
"Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard."
Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung? Kalian perlu memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard."

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang.
Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, "Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja ?"
Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.


Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard.
Universitas tersebut adalah Stanford University , salah satu universitas favorit kelas atas di AS.


Pesan Moral :
Kita, seperti pimpinan Harvard itu, acap silau oleh baju, dan lalai. Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat tak ternilai. Jadi, janganlah kita selalu abai, karena baju-baju, acap menipu.

Rabu, 19 November 2008

kisah Tidak menarik

Ini pengalaman pribadi. Tahun 2007, tanggal dan bulannya sudah lupa.
Saya naik motor dari BBS(persimpangan keluar dari Cireundeu menuju Ciputat), sekitar jam 7pagi, sampai di seberang pasar Ciputat ada beberapa polisi dan polwan, karena ada jalan masuk kekiri (ternyata verboden) saya lewati dulu para polisi yang terhormat tersebut lalu saya minggir saya tuntun sepeda motor saya menuju jalan tsb. dengan asumsi kalau jalan itu dilarang polisi tsb memberi tahu saya merasa tidak melanggar peraturan karena motor yang saya tuntun dalam keadaan mati,.

Lalu saya ditegur oleh polwan, mau kemana ,saya jawab mau ke jalan tersebut. dia bilang tidak boleh pak. Tiba tiba datang polisi yang lain langsung menanyakan sim dan stnk. Tanpa basa - basi
saya DITILANG tanpa mau mendengarkan penjelasan. Saya disuruh tanda tangan disurat tilang. Ini bisa diambil di Polsek(polres?) Blok A dalam 1-2 hari, atau dipengadilan sekitar 1 mingguan.

Penasaran karena tidak merasa bersalah saya akan jelaskan dipengadilan, sayapun mengikuti proses pengadilan masal tsb bersama para pelanggar lainnya saling berbagi cerita. Ada kisah menarik dari sesama peserta sidang, ditilang karena mengikuti polisi yang melanggar. Ceritanya pagi hari jalan masih sepi, dia naik motor sementara didepannya ada motor polisi, saat ada lampu merah menyala dia mengikuti polisi yang menerobos lampu merah, selanjutnya polisi tsb memperlambat jalannya dan dia menyusul, saat dilampu merah berikutnya dia berhenti lantas polisi tersebut menyusulnya dan dia DITILANG!.
Saat itu banyak juga peserta sidang yang berkasnya belum sampai ke pengadilan. Konon biasanya orang tersebut ngeyel pada saat ditilang atau tidak mau menandatangani surat tilang maka akan dipermainkan/dipersulit seperti itu. Konon teman saya bilang dia mendengar ocehan polisi disarangnya eh kantornya mengenai hal tersebut berucap, POLISI DILAWAN!!

Saat sidang saya satu2nya yang tidak merasa bersalah saya jelaskan kejadiannya pada hakim yang mengundur sidang saya seminggu berikutnya dengan menghadirkan saksi yaitu polisi yang menilang saya. Weh! saya pikir asik juga nih, saya akan beradu argumen dengan polisi tersebut dipengadilan, kalaupun saya kalah paling tidak saya tahu pelanggaran saya. Maka sayapun mengikuti persidangan kembali dengan tidak kehadiran saksi, saya dianggap menerima kesalahan oleh hakim karena telah menandatangani surat tilang.

Saran saya kalau ditilang polisi meskipun anda tidak merasa bersalah sebaiknya tandatangani sajalah surat tilang, anggap saja anda tengah berurusan dengan orang mabok, meskipun saya yakin masih banyak mereka yang baik, sudah menjadi rahasia umun keadaan tersebut terus berlangsung.

Ya sambil terus berharap agar keadaan ini bisa cepat berubah.

Kisah di musim dingin

Posted by: "PRISKA NATASYA"

( true story, seperti temuat dalam Xia Wen Pao,2007 )

Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7 tahun,
Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan
menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua. Hidup penuh kekurangan
membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya, seperti anak kecil
lain.

Suatu ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat
keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei
menunggu di rumah karena dia akan membeli keranjang kue yang baru.

Pulang dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak
terkunci dan Lie Mei tidak ada di rumah. Marahlah Siu Lan.Putrinya
benar-benar tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi bermain
dengan teman-temannya. Lie Mei tidak menunggu rumah seperti pesannya.

Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang, dan pergi keluar rumah untuk
menjajakannya. Dinginnya salju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan niatnya
untuk menjual kue. Bagaimana lagi ? Mereka harus dapat uang untuk makan.

Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan dari
luar agar Lie Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi pelajaran,
pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar.

Sepulang menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu
tergeletak di depan pintu. Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan
sudah tidak bernyawa.. Siu Lan berteriak membelah kebekuan salju dan menangis
meraung-raung, tapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Dengan segera, Siu Lan
membopong Lie Mei masuk ke rumah.

Siu Lan menggoncang- goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan
nama Lie Mei. Tiba-tiba jatuh sebuah bungkusan kecil dari tangan Lie Mei.
Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu, dia membukanya. Isinya sebungkus
kecil biskuit yang dibungkus kertas usang. Siu Lan mengenali tulisan pada
kertas usang itu adalah tulisan Lie Mei yang masih berantakan namun tetap
terbaca *,"Hi..hi..hi. . mama pasti lupa. Ini hari istimewa buat mama. Aku
membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah. Uangku tidak cukup untuk membeli
biskuit ukuran besar. Hi…hi…hi.. mama selamat ulang
tahun."*

------------ -------

**Ingatlah, jangan terlalu cepat menilai seseorang berdasarkan persepsi kita, karena persepsi kita belum tentu benar adanya.

Rabu, 05 November 2008

Keluarkan Dirimu Dari Sumur

Artikel ini adalah kiriman dari seorang teman


Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya, Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.


Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri !

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari 'sumur'(kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan. Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah !

Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :
1. Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
3. Hiduplah sederhana.
4. Berilah lebih banyak.
5. Tersenyumlah.
6. Miliki teman yang bisa membuat engkau tersenyum.

Seseorang telah mengirimkan hal ini untuk kupikirkan, maka aku meneruskannya kepadamu dengan maksud yang sama. "Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu kita yang terburuk, inilah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini

Mengenai Saya

Tangerang selatan, Indonesia